IPNU-IPPNU Jateng Gaspol SIPADU dan Back to School di Blora, Pelopori Lawan Bullying dan Judi Online
Blora, jendelapelajar.or.id — Pengurus Wilayah Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PW IPNU) bersama Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Jawa Tengah terus menjawab tantangan diaspora kader dengan memperkuat sistem pendataan melalui Sistem Informasi Pelajar dan Administrasi Terpadu (SIPADU). Upaya tersebut disampaikan dalam kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) SIPADU dan Penguatan Tim Penggerak Komisariat yang digelar di SMK NU Ma’arif Tunjungan, Kabupaten Blora, pada 21 Desember 2025.
Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen PW IPNU-IPPNU Jawa Tengah dalam mengawal peremajaan usia kader secara berkelanjutan. Fokus utama diarahkan pada penguatan komisariat dan sekolah melalui gerakan strategis IPNU-IPPNU Back to School sebagai basis utama kaderisasi pelajar.
Berdasarkan hasil riset PW IPNU-IPPNU Jawa Tengah, kondisi pelajar di Jawa Tengah masih menghadapi tantangan serius. Sebanyak 65 persen pelajar menjadi korban bullying, sementara 30 persen pelajar terjerat praktik judi online. Data tersebut menjadi dasar penyusunan program dan langkah antisipatif dalam pendampingan pelajar di lingkungan sekolah dan madrasah.
IPNU-IPPNU hadir sebagai solusi dengan mendorong kader menjadi penggerak positif di sekolah. Melalui pemanfaatan SIPADU, pendataan kader dapat dilakukan secara sistematis, akurat, dan berkelanjutan, sehingga menjadi pijakan kuat dalam pengambilan kebijakan organisasi.
Ketua PW IPNU Jawa Tengah, Irfan Hamid, menegaskan bahwa tantangan diaspora kader harus dijawab dengan sistem dan data yang kuat.
“SIPADU menjadi alat strategis untuk menjaga kesinambungan kaderisasi. Dengan data yang akurat, IPNU-IPPNU mampu merancang program yang tepat sasaran dan menjawab problem nyata pelajar hari ini,” ujarnya.
Ketua PW IPPNU Jawa Tengah, Dwi Sangita, menambahkan bahwa gerakan Back to School merupakan ikhtiar untuk menguatkan kembali jati diri IPNU-IPPNU sebagai organisasi pelajar.
“Sekolah dan madrasah adalah ruang utama kaderisasi. IPNU-IPPNU harus hadir mendampingi pelajar, membangun karakter, serta menciptakan lingkungan belajar yang aman dan ramah,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Blora, Sunaryo, mengapresiasi langkah digitalisasi data dan riset yang dilakukan PW IPNU-IPPNU Jawa Tengah melalui SIPADU.
“Kami mengapresiasi digitalisasi data melalui SIPADU sebagai Sistem Informasi Pelajar dan Administrasi Terpadu. Data ini sangat penting sebagai landasan program, termasuk untuk melakukan himbauan dan antisipasi terhadap bullying, judi online, dan persoalan pelajar lainnya di lingkungan sekolah,” ungkap Sunaryo.
Ia berharap IPNU-IPPNU dapat terus bersinergi dengan dunia pendidikan dan hadir sebagai solusi atas berbagai tantangan pelajar.
“IPNU kami harapkan mampu hadir sebagai mitra strategis sekolah dan menjadi solusi nyata dalam membentuk pelajar yang berkarakter dan berdaya saing,” tambahnya.
Melalui kegiatan bimtek SIPADU dan penguatan tim penggerak komisariat ini, PW IPNU-IPPNU Jawa Tengah optimistis mampu memperkuat basis kader di sekolah serta menciptakan ekosistem pelajar yang aman, produktif, dan berdampak positif.
Pewarta : Hamam
