Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Garap Serius Jaringan Sekolah dan Pesantren, IPNU IPPNU Demak Siapkan Beasiswa dan Transformasi Digital

DEMAK, jendelapelajar.or.id – Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kabupaten Demak mulai melakukan akselerasi masif di sektor basis. Melalui penguatan Jaringan Sekolah dan Pesantren, organisasi pelajar NU ini fokus pada peningkatan profesionalisme kader dan daya tarik organisasi melalui program beasiswa serta sistem administrasi digital SIPADU V.3.

Fokus Penguatan Tim Satuan Tugas P2KSP 

Wakil Ketua Bidang Jaringan Sekolah dan Pesantren PC IPNU Demak menegaskan bahwa tantangan di lingkungan sekolah dan pesantren saat ini memerlukan pendekatan yang adaptif. Penguatan Tim Satgas P2KSP (Pendirian dan Pengawalan Komisariat Sekolah dan Pesantren) menjadi kunci utama untuk melakukan ekspansi dan pendampingan di tingkat akar rumput.

"Langkah ini sangat bagus untuk meningkatkan profesionalisme organisasi dan kapasitas kader. Kita harus adaptif terhadap digitalisasi di tengah perkembangan zaman. Kegiatan ini patut diapresiasi dan perlu ditindaklanjuti dengan implementasi nyata hingga ke tingkat PAC, PR, bahkan PK (Pimpinan Komisariat)," ungkapnya.

Branding Organisasi: "Khidmat di IPNU IPPNU, Raih Beasiswa Kuliah"

Strategi baru juga diluncurkan untuk memperkuat posisi IPNU IPPNU di kalangan pelajar sekolah formal. PC IPNU IPPNU Demak menghadirkan program nyata berupa akses pendidikan tinggi untuk menarik minat para siswa bergabung dalam organisasi.

"Untuk penguatan TPK, kita harus mempunyai branding bahwa berorganisasi di IPNU IPPNU membuka peluang prestasi. Alhamdulillah, dari PC Demak sudah tersedia kuota 100 Beasiswa di UNPAND. Ini akan memudahkan Tim Penggerak dalam mengajak siswa untuk membentuk Komisariat di sekolah-sekolah," tambahnya.

Komisariat sebagai Lahan Subur Kaderisasi

Senada dengan hal tersebut, Ina Maghfiroh menyampaikan bahwa Komisariat (sekolah dan pesantren) adalah fondasi paling vital. Tanpa pengawalan ketat di tingkat ini, keberlanjutan organisasi akan terancam.

"Komisariat merupakan lahan yang subur untuk keberlanjutan organisasi IPNU IPPNU, maka dari itu harus sangat ketat dalam pengawalan. Kami berharap SIPADU dapat terus dikembangkan dan digunakan oleh komisariat untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas kader di sekolah," jelas Ina.

Digitalisasi Administrasi Melalui SIPADU V.3

Dalam sisi tata kelola, Sekretaris Cabang IPNU Demak, Ahmad Faiz Yahya, menilai bahwa kehadiran SIPADU V.3 (Sistem Administrasi Pelajar NU Terpadu) akan menjadi tulang punggung yang mempermudah koordinasi administrasi antara Cabang dengan Komisariat di sekolah maupun pesantren.

"Bimtek SIPADU ini langkah konkret dalam mengawal tata kelola organisasi. Dengan sistem ini, Sekretaris Cabang akan lebih gampang mengawal administrasi di tingkat bawahnya, sehingga pengurus di sekolah tidak lagi terbebani urusan birokrasi yang rumit dan bisa lebih fokus pada pengembangan program," tutup Faiz.

Dengan kolaborasi antara insentif pendidikan (beasiswa), penguatan tim lapangan (TPK), dan kemudahan teknologi (SIPADU), IPNU IPPNU Demak optimis jaringan sekolah dan pesantren di wilayahnya akan tumbuh semakin solid dan profesional.


LPP IPNU Demak