Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pesan Ketua PC IPPNU Demak Dalam Pengarahan Beasiswa Kuliah: Menjadi Jembatan Perubahan


Demak
, Jendela Pelajar

Sebuah kutipan menyentuh dibagikan oleh Ketua PC IPPNU Kabupaten Demak, Popi Wulan Sari, lewat WhatsApp Story-nya seusai memberikan pengarahan dalam kegiatan penerimaan beasiswa KIP Kuliah Universitas Pandanaran Semarang. Acara tersebut diselenggarakan di Pondok Pesantren Roudhotudz Dzakirin, Sodong, Desa Sidogemah, Kecamatan Sayung, dan dihadiri oleh para pelajar yang tengah menapaki jalan panjang menuju pendidikan tinggi. (06/05/2025)

Di tengah suasana yang hangat namun penuh semangat, Popi menyampaikan pesan mendalam yang bukan hanya memberi motivasi, tetapi juga menggugah kesadaran: "Kami memang bukan siapa-siapa. Tapi kami percaya, dari ruang kecil ini, perubahan bisa dimulai." Kalimat itu menjadi pengingat bahwa perubahan besar tidak harus dimulai dari tempat yang megah atau oleh orang-orang ternama. Cukup dari hati yang tulus dan tekad yang kuat, siapa pun bisa jadi agen perubahan.

Popi juga menegaskan peran IPNU dan IPPNU sebagai lebih dari sekadar organisasi. "IPNU IPPNU bukan sekadar organisasi, tapi kawah candradimuka para pejuang ilmu. Ini tempat kami belajar jadi manusia yang peduli, yang berpikir, yang bergerak." Ia menggambarkan bahwa kaderisasi dalam IPNU IPPNU bukan hanya soal kehadiran dalam acara, tapi pemahaman terhadap makna dari setiap proses. Bahwa setiap langkah dan kerja kader harus punya arah dan dampak.

Lebih lanjut, Popi mengungkapkan bahwa saat ini PC IPNU IPPNU Demak tengah merancang strategi untuk membuka akses pendidikan seluas-luasnya. "Bahkan sekarang, kita sedang menyusun jalan agar kader-kader IPNU IPPNU punya ruang untuk terus sekolah, lanjut kuliah, dan terus melangkah. Semoga menjadi legasi, bukan karena banyak kegiatan, tapi karena dalam setiap geraknya, tersimpan cita-cita besar: Mencerdaskan Kehidupan Bangsa."

Tak lupa, Popi menaruh perhatian khusus pada peran IPPNU sebagai jembatan bagi generasi muda perempuan. "IPPNU hari ini harus jadi jembatan, mengawal kader agar mampu melanjutkan studi, menyusun strategi, dan menggandeng banyak pihak untuk membuka akses lebih luas bagi generasi muda, terutama perempuan, agar tidak tertinggal dalam peradaban."

Pernyataan ini mencerminkan semangat inklusif dan progresif yang menjadi ruh gerakan pelajar NU hari ini. Bahwa dalam dunia yang terus bergerak, perempuan harus diberikan ruang yang setara untuk tumbuh dan memimpin, mulai dari pendidikan.

Kutipan Popi Wulan Sari bukan sekadar rangkaian kata manis, tapi cerminan dari kesadaran gerakan. Sebuah ajakan bagi semua kader untuk berpikir jauh ke depan, menanam benih perjuangan hari ini demi panen masa depan yang lebih cerdas dan beradab. 

Dari sebuah pesan di story WhatsApp, kita diajak merenung: mungkin kita bukan siapa-siapa, tapi dari ruang kecil ini, dengan hati yang besar dan niat yang murni, perubahan benar-benar bisa dimulai. (Msm/Red