Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Wajib! Ketua DPRD Demak Zayinul Fata: Kader IPNU-IPPNU Harus "Gila" Literasi dan Berilmu!


Demak, jendelapelajar.or.id – Sebanyak 40 kader pilihan dari Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kabupaten Demak sedang digembleng dalam ajang Latihan Kader Utama (Lakut) di Gedung BKPSDM Demak, 16-19 Oktober 2025. Kegiatan ini adalah "kawah candradimuka" untuk mencetak pemimpin pelajar NU dengan ideologi sekuat baja dan integritas mumpuni.

Ketua DPRD Kabupaten Demak, H. Zayinul Fata, hadir memberikan suntikan semangat pada Sabtu (18/10/2025). Dalam pembekalannya, Pak Zayinul Fata langsung menyoroti satu hal penting: Literasi dan Ilmu adalah Harga Mati!

Mengutip ucapan Imam Syafi’i, “Hayatul fata Wallahi bil ‘ilmi wattuqa” (Hidupnya seorang pemuda hanyalah dengan ilmu dan takwa), Pak Zayinul Fata menegaskan bahwa pelajar NU tidak boleh alergi dengan ilmu pengetahuan.

“Sebagai kader NU, jangan pernah lepas dari ilmu pengetahuan. Biasakan membaca dan menulis setiap hari, minimal satu opini atau satu berita. Itu akan melatih daya pikir dan kepekaan terhadap situasi,” ujar Ketua DPRD Demak ini.

Iqra, Kunci Mengenal Dunia

Pak Zayinul Fata mengingatkan kembali bahwa wahyu pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW adalah Iqra (bacalah). Menurutnya, ini adalah landasan terkuat bagi pelajar untuk terus belajar.

“Dengan membaca, Rasulullah mengenal dunia dan memahami keadaan sekitarnya. Maka, kader NU wajib meneladani semangat membaca itu,” tambahnya.

Beliau juga secara blak-blakan mengungkapkan keprihatinannya pada tren saat ini. "Saya prihatin melihat generasi yang gemar membuat konten, tetapi malas membaca. Content creator itu baik, asal edukatif, bukan provokatif,” pesannya.

Santri Ideal: Berilmu, Berakhlak, dan Bermanfaat

Lebih lanjut, Pak Zayinul Fata menekankan bahwa Lakut bukan sekadar penguatan organisasi, tetapi juga arena pembentukan karakter. Ia mencontohkan tokoh-tokoh nasional seperti Mahfud MD dan Muhaimin Iskandar yang berhasil menyeimbangkan kecerdasan intelektual dan moral.

“Akhlakul karimah tidak mungkin lahir tanpa dasar ilmu. Santri yang ideal adalah yang berilmu, berakhlak, dan bertakwa—baik secara ritual maupun sosial,” tegasnya.

Menutup arahannya, ia mengutip sabda Rasulullah SAW, “Khoirunnas anfa’uhum linnas” (sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lain). Ia berharap kader IPNU-IPPNU Demak menjadi pelopor perubahan positif di tengah masyarakat.

Sementara itu, Ketua PC IPNU Demak, Ainun Naim, menyebut Lakut ini sangat krusial untuk mencetak pemimpin masa depan yang memiliki kedalaman ideologis dan kemampuan nyata dalam menyelesaikan persoalan sosial.

Kegiatan Lakut ini menjadi bukti bahwa kader IPNU-IPPNU Demak siap menjawab tantangan zaman dan menjadi benteng pelajar dari ancaman radikalisme, kekerasan, serta perilaku negatif di era digital. Jangan sampai jadi penonton, tapi harus jadi pemain!