Aktivis Pelajar dan Mahasiswa Demak Hadiri Dialog dan Serap Aspirasi Publik bersama Fraksi PKB DPRD Demak
Turut hadir dalam forum dialog ini perwakilan dari PMII, HMI, Ikatan Mahasiswa Demak, BEM UNSIQ, BEM UNISFAT, GP Ansor, IPNU-IPPNU Demak, OSIS se-Kabupaten Demak, Karang Taruna, Fatayat NU, Remasade, hingga tokoh-tokoh muda lainnya. Kehadiran mereka menjadi bukti nyata semangat partisipasi publik dalam menyampaikan gagasan, kritik, dan solusi bagi kemajuan Kabupaten Demak.
Dalam sambutannya, H. Zayinul Fata, SE. selaku Ketua DPRD Demak menegaskan bahwa tugas utama wakil rakyat adalah mendengarkan suara masyarakat. “Ruang komunikasi seperti ini harus terus kita jaga agar aspirasi masyarakat benar-benar tersampaikan dengan baik. Kami di DPRD tidak anti kritik, justru kami membutuhkan masukan dari mahasiswa, pelajar, dan aktivis untuk mengawal kebijakan agar lebih berpihak pada rakyat,” tegasnya.
Ia juga menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh aktivis yang selama ini menjaga situasi Demak tetap kondusif. “Civil society adalah gerakan kontrol yang penting untuk mengoreksi kekuasaan. Oleh karena itu, saya mendukung penuh langkah intelektual teman-teman aktivis dalam melakukan advokasi sosial, kebijakan, maupun kontrol kekuasaan,” lanjutnya.
Acara yang dipandu oleh Gus Ashadi, Ketua Komisi D DPRD Demak, berjalan dinamis dengan nuansa diskusi yang terbuka dan hangat. Dalam pengantarnya, ia menekankan pentingnya forum rutin sebagai wadah komunikasi antara legislatif dengan kalangan muda. “Forum seperti ini akan kami adakan secara berkala, minimal tiga hingga enam bulan sekali, agar jalur komunikasi tidak terputus. Aspirasi kalian adalah energi bagi pembangunan daerah,” ungkapnya.
Tak hanya dialog, kegiatan ini juga menjadi momentum refleksi kinerja DPRD Demak. Melalui reses yang biasanya hanya dilakukan tiga kali dalam setahun, Fraksi PKB ingin memperluas ruang partisipasi publik agar lebih banyak elemen masyarakat, khususnya mahasiswa dan pelajar, bisa terlibat langsung dalam proses pengawasan dan evaluasi kebijakan.
Acara berlangsung dengan penuh keakraban. Berbagai isu strategis, mulai dari kebijakan publik, peran mahasiswa dalam advokasi sosial, hingga penguatan peran pemuda sebagai kontrol sosial, menjadi pokok pembahasan. Forum ini diharapkan melahirkan rekomendasi konkret yang bermanfaat bagi pembangunan Kabupaten Demak.
“Yang kurang baik mari kita perbaiki, yang sudah baik mari kita tingkatkan. DPRD Demak terbuka menerima kritik dan siap berbenah bersama rakyat,” tutup H. Zayinul Fata.
Dialog ini menjadi salah satu agenda penting FPKB DPRD Kabupaten Demak dalam memperkuat sinergi antara wakil rakyat dengan masyarakat, khususnya kalangan pemuda dan mahasiswa, guna memastikan pembangunan daerah berjalan partisipatif, demokratis, dan berpihak pada kepentingan publik.
Pewarta : CN dan AFY