Tim KKN Unisnu XIX Desa Bucu Gelar Seminar “SETARA” untuk Wujudkan Masyarakat Inklusif
Kegiatan ini diikuti sekitar 30 peserta perempuan perwakilan wilayah Desa Bucu.
Acara dibuka oleh MC, Moh. Firmansyah, dilanjutkan dengan menyanyikan Lagu
Indonesia Raya, Mars Jepara, dan Mars Unisnu yang dipandu Almaytasa Munfarikah.
Sambutan pertama disampaikan Ketua Panitia, Muhammad Nur Afif, yang menegaskan
pentingnya kesadaran akan perbedaan demi tercapainya kesetaraan. “Kami
berharap kegiatan ini mampu membuka wawasan masyarakat, bahwa perbedaan adalah
kekuatan yang dapat menyatukan, bukan memisahkan. Terima kasih kepada
Pemerintah Desa dan TP PKK atas dukungan yang luar biasa,” ujarnya.
Sambutan kedua disampaikan Petinggi Desa Bucu, H. Mustaqim, S.H., yang
menguraikan makna kata “tangguh” dan “setara” sebelum secara resmi membuka
acara. “Tangguh berarti mampu menghadapi segala tantangan, dan setara
berarti tidak ada yang merasa lebih tinggi atau rendah. Semoga kegiatan ini
menjadi langkah nyata mewujudkan masyarakat Bucu yang inklusif,” tuturnya.
Memasuki sesi inti, materi disampaikan oleh Santi Andriyani, S.Pd.I., M.Pd.,
Kepala Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) Unisnu Jepara, dengan topik Desa
Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA). Ia memaparkan lima bentuk
ketidakadilan gender, strategi membangun masyarakat inklusif, serta pentingnya
pengarusutamaan gender di tingkat desa. Berdasarkan indikator DRPPA, Santi
menyimpulkan bahwa Desa Bucu telah memenuhi sekitar 80% kriteria yang
ditetapkan. Sesi ini dimoderatori oleh Abelliya Fitriani dan berlangsung
interaktif dengan diskusi serta tanya jawab yang hangat.
Dalam sesi wawancara setelah acara, Santi menyampaikan apresiasinya terhadap
potensi Desa Bucu. “Desa Bucu memiliki potensi yang luar biasa, khususnya
dalam keterlibatan perempuan pada pelaksanaan program pemerintah desa. Dalam
sesi materi, peserta sangat responsif dan aktif berbagi pandangan. Ini menjadi
modal penting untuk mewujudkan desa yang ramah perempuan dan peduli anak,”
ungkapnya.
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut program KKN yang mengacu pada subtema
“Pemberdayaan Masyarakat Berbasis GEDSI (Gender Equality, Disability, Social
Inclusion)”, sekaligus menindaklanjuti program sosialisasi anti-bullying
di sekolah yang ada di Desa Bucu. Para peserta tampak antusias, menunjukkan
semangat untuk membangun desa yang aman, nyaman, dan setara bagi semua,
khususnya perempuan dan anak.
Penulis : MNA