Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tim KKN Unisnu XIX Desa Bucu Gelar Seminar “SETARA” untuk Wujudkan Masyarakat Inklusif


Jepara, jendelapelajar.or.id — Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Unisnu Jepara Angkatan XIX Desa Bucu, bekerja sama dengan Tim Penggerak PKK Desa Bucu, sukses menyelenggarakan Seminar Tangguh untuk Rakyat Inklusif (SETARA) bertema “Merajut Kebersamaan dalam Perbedaan untuk Masyarakat yang Setara”, Kamis, 7 Agustus 2025 di Aula Balai Desa Bucu, Kecamatan Kembang, Kabupaten Jepara.


Kegiatan ini diikuti sekitar 30 peserta perempuan perwakilan wilayah Desa Bucu. Acara dibuka oleh MC, Moh. Firmansyah, dilanjutkan dengan menyanyikan Lagu Indonesia Raya, Mars Jepara, dan Mars Unisnu yang dipandu Almaytasa Munfarikah.

Sambutan pertama disampaikan Ketua Panitia, Muhammad Nur Afif, yang menegaskan pentingnya kesadaran akan perbedaan demi tercapainya kesetaraan. “Kami berharap kegiatan ini mampu membuka wawasan masyarakat, bahwa perbedaan adalah kekuatan yang dapat menyatukan, bukan memisahkan. Terima kasih kepada Pemerintah Desa dan TP PKK atas dukungan yang luar biasa,” ujarnya.




Sambutan kedua disampaikan Petinggi Desa Bucu, H. Mustaqim, S.H., yang menguraikan makna kata “tangguh” dan “setara” sebelum secara resmi membuka acara. “Tangguh berarti mampu menghadapi segala tantangan, dan setara berarti tidak ada yang merasa lebih tinggi atau rendah. Semoga kegiatan ini menjadi langkah nyata mewujudkan masyarakat Bucu yang inklusif,” tuturnya.

Memasuki sesi inti, materi disampaikan oleh Santi Andriyani, S.Pd.I., M.Pd., Kepala Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) Unisnu Jepara, dengan topik Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA). Ia memaparkan lima bentuk ketidakadilan gender, strategi membangun masyarakat inklusif, serta pentingnya pengarusutamaan gender di tingkat desa. Berdasarkan indikator DRPPA, Santi menyimpulkan bahwa Desa Bucu telah memenuhi sekitar 80% kriteria yang ditetapkan. Sesi ini dimoderatori oleh Abelliya Fitriani dan berlangsung interaktif dengan diskusi serta tanya jawab yang hangat.

Dalam sesi wawancara setelah acara, Santi menyampaikan apresiasinya terhadap potensi Desa Bucu. “Desa Bucu memiliki potensi yang luar biasa, khususnya dalam keterlibatan perempuan pada pelaksanaan program pemerintah desa. Dalam sesi materi, peserta sangat responsif dan aktif berbagi pandangan. Ini menjadi modal penting untuk mewujudkan desa yang ramah perempuan dan peduli anak,” ungkapnya.

Kegiatan ini merupakan tindak lanjut program KKN yang mengacu pada subtema “Pemberdayaan Masyarakat Berbasis GEDSI (Gender Equality, Disability, Social Inclusion)”, sekaligus menindaklanjuti program sosialisasi anti-bullying di sekolah yang ada di Desa Bucu. Para peserta tampak antusias, menunjukkan semangat untuk membangun desa yang aman, nyaman, dan setara bagi semua, khususnya perempuan dan anak.



Penulis : MNA