Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Malam Berkah Tumpeng Songo Grebeg Besar Demak


Demak
, jendelapelajar.or.id
Ribuan warga Demak padati sepanjang jalan panjang jimat depan kabupaten hingga alun alun Demak. Mereka rela menunggu Tradisi Iring-iringan Tumpeng Songo dan Gunungan Hasil Bumi dari Pendopo Satya Bhakti Praja menuju Masjid Agung Demak, Jum'at (05/06/25) malam. 

Tumpeng dan gunungan hasil bumi di bawa para santri dengan berpakaian wali songo serta baju adat bergerak dari pendopo di iringi dengan rebana. 

Plh Bupati Demak M Badrudin  menyampaikan, Tumpeng Songo adalah sebuah tradisi yang telah mengakar dan menjadi budaya dan sejarah Kabupaten Demak, sebagai wujud syukur atas nikmat dan karunia Allah SWT serta sebagai penghormatan kepada para ulama dan leluhur yang berjasa dalam penyebaran Islam di tanah Jawa. 

Lanjutnya, 'Songo' melibatkan sembilan wali yang berdakwah menyebarkan agama Islam, dengan damai dan bijaksana. Tumpeng Songo dengan sembilan jenis sajian yang penuh makna melambangkan nilai filosofi kehidupan, persatuan dan nilai spiritualitas yang diajarkan para Wali Songo. 

"Tradisi ini mengingatkan kita semua untuk menjaga keseimbangan antara jasmani dan rohani, dunia dan akhirat, serta hubungan antar sesama dengan sang kholik, " kata Plh Bupati. 

Sementara, menurut Takmir Masjid Agung Demak Nur Fauzi, kegiatan tersebut merupakan bentuk keberkahan. 

Fauzi menuturkan, untuk mendukung kegiatan tersebut, pihak Masjid Agung Demak juga telah menyiapkan sebanyak 3.333 nasi nuk dan 3.333 air barokah untuk dibagikan kepada pengunjung yang hadir pada acara tersebut. 

"Kami menyiapkan 3.333 nasi nuk. Nasi nuk adalah nasi yang dulu dibungkus dengan daun pisang serta  menyiapkan 3.333 air barokah yang diambilkan dari gentong Kong. Gentong Kong ini merupakan gentong peninggalan atau hadiah dari Putri Cempa kepada 

Raden Sultan Fatah yang berada di kawasan makam Sultan Fatah yang tidak pernah kering hingga saat ini, " terang Fauzi. 

"Berdasarkan kajian laborat kandungan mineral air di Gentong Kong ini lebih baik dari air pegunungan. Namun kita lakukan penguatan untuk di filter sehingga airnya malam ini kita sajikan kepada masyarakat yang hadir, "pungkasnya.

Sebelum tumpeng utama dipotong oleh Plh Bupati didahului dengan doa bersama dan pengajian umum Grebeg Idul Adha dengan menghadirkan Mubaligh KH. Misbahudin, Pengasuh Pondok Pesantren Al Huda Godong, Grobogan.