Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jelang Grebeg Besar, Minyak Jamas Keraton Surakarta Diserahkan ke Kasepuhan Kadilangu


Demak
, jendelapelajar.or.id
Dua hari sebelum puncak perayaan Grebeg Besar, prosesi adat Abon-abon kembali digelar dengan khidmat di Pendopo Notobratan, Kadilangu, Rabu (4/6).

Tradisi yang menjadi bagian penting dalam ritual penjamasan pusaka ini melibatkan Keraton Kasultanan Kasunanan Surakarta Hadiningrat dan keluarga besar Kasepuhan Kadilangu, Demak.

Prosesi Abon-abon merupakan tradisi penghantaran minyak jamas dari Keraton Surakarta untuk disatukan dengan minyak penjamas pusaka Kotang Ontokusumo dan Keris Kyai Carubuk. Kegiatan ini rutin dilangsungkan setiap tahun, biasanya H-2 atau sehari sebelum Grebeg Besar.

Tahun ini, rombongan dari Keraton Surakarta dipimpin oleh KGPHA Dipokusumo, yang menyerahkan uborampe berupa minyak jamas kepada Sesepuh Kasepuhan Kadilangu, H.R. Muhammad Cahyo Imam Santoso.

Penyambutan berlangsung meriah dengan pengawalan prajurit Surakarta dan penyambutan oleh prajurit Patiunus di gerbang Pendopo Notobratan.

Plh. Bupati Demak, KH. Muhammad Badruddin, turut hadir dalam prosesi tersebut. Bersama jajaran Pemerintah Kabupaten Demak menyerahkan uborampe telesan dan gunungan hasil bumi sebagai simbol sinergi antara Pemkab Demak dan Kasepuhan Kadilangu.

“Tradisi Abon-abon ini adalah bentuk nyata sinergi kami bersama keluarga Kasepuhan dalam menjaga warisan budaya luhur. Kami berkomitmen turut serta dalam pelestarian nilai-nilai tradisi ini,” ujar Badruddin di sela acara.

Ia juga menegaskan bahwa inovasi dalam pelaksanaan Grebeg Besar akan terus diupayakan, namun tanpa mengubah pakem yang sudah mengakar kuat dalam budaya masyarakat Demak.

Selain itu, hadir pula Sekda Demak Akhmad Sugiharto, Asisten II Agus Musyafak, dan Kepala Dinas Pariwisata Demak, Endah Cahya Rini, yang turut menyaksikan prosesi sakral tersebut.

Dengan berlangsungnya prosesi ini, Grebeg Besar tahun ini dipastikan kembali menghadirkan kekayaan nilai tradisi yang terus dijaga, sekaligus menjadi daya tarik budaya dan spiritual yang kuat bagi masyarakat dan wisata.