Tradisi Perayaan Maulid Nabi Muhammad S.A.W di Desa Sijeruk

JENDELA PELAJAR - Sebagai agama wahyu atau samawi, islam memiliki tujuan untuk menjadi rahmat bagi selururh alam, islam juga memiliki sifat dakwah yang harus dipahami secara menyeluruh dan diterapkan secara konsisten. Masyarakat Sijeruk Kendal sendiri secara konsisten mengadakan acara perayaan yang dilakukan pada bulan Rabiul Awal, atau sering juga disebut dengan perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Tradisi ini memiliki dampak positif terhadap kehidupan masyarakat. Tradisi ini juga dilakukan sebagai sarana untuk berkomunikasi dan memperkuat keberdayaan umat di desa Sijeruk. Tradisi maulid merupakan peringatan hari lahir nabi Muhammad SAW yang dilakukan satu tahun sekali pada tanggal 12 bulan Rabiul awal.
Syariat memerintahkan kita untuk menampakkan rasa Syukur atas nikmat tersebut, tradisi ini dilakukan sebagai bentuk perayaan untuk meningatkan pemahaman masyarakat terhadap islam, ungkapan rasa cinta kepada baginda nabi Muhammad SAW, serta untuk mengingat Kembali Sejarah kehidupan Rosulullah SAW, mengingat budi pekertinya yang luhur dan misinya yang universal sebagai rahmatan lil alamin.
Perayaan ini juga sudah dilakukan sejak dahulu, sehingga menjadikan tradisi turun temurun. Berbagai bentuk kegiatan yang dilakukan untuk memeriahkan acara tersebut, mulai dari kegiatan yang bersifat ilmiah seperti kajian, ataupun dalam bentuk keagamaan seperti pembacaan teks-teks puitis yang terdapat dalam kitab Al berzanji (shalawat syaikh al barzanji) dan al dziba’i (shalawat yang ditulis oleh syaikh abdurrahman ad dziba’i), ratiban, pengajian atau bakti sosial.
Pembacaan al berjanji bertujuan untuk memahami sirah nabawiyah dan memperbanyak shalawat. Meski pada zaman nabi Muhammad kegiatan ini tidak pernah dilakukan sama sekali, sehingga sering disebut bid’ah, namun bid’ah ini termasuk dalam bid’ah khasanah (bid’ah yang baik), karena termaktub dalam dalil-dalil syara’ dan kaidah-kaidah kulliyah (yang bersifat global).
Jadi, peringatan maulid nabi itu bid’ah jika hanya dipandang dalam bentuknya, namun jika dipandang dari segi amalan nya, kegiatan ini bukanlah bid’ah karena amalah-amalan yang terdapat di dalamnya itu sudah ada sejak zaman nabi.
Jadi, kegiatan ini bukanlah kegiatan yang bisa di anggap bid’ah. Karena kegiatan peringatan maulid nabi Muhammad Saw, tidak ada hubungan nya dengan ibadah ritual, akan tetapi malah justru lebih terkait dengan masalah teknis muamallah serta masalah muamalah. Jadi apapun boleh dilakukan selagi tidak melanggar hal-hal yang dilarang oleh agama.
Nabi Muhammad Saw sendiri mensyukuri atas kelahirannya, bahkan beliau merayakannya dengan cara berpuasa pada hari kelahiranya, yaitu setiap hari senin. Dari Abu Qotadah Al Anshori radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya mengenai puasa pada hari Senin, lantas beliau menjawab,
ذَاكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيهِ وَيَوْمٌ بُعِثْتُ أَوْ أُنْزِلَ عَلَىَّ فِيهِ
Artinya: ”Hari tersebut adalah hari aku dilahirkan, dan hari aku diutus atau diturunkannya wahyu untukku” (HR. Muslim no.1162)
Selain itu peringatan maulid nabi Muhammad Saw lebih mendorong orang untuk membaca sholawat, sedangkan sholawat sendiri sudah di perintahkan langsung oleh Allah pada Q.S. Al Ahzab ayat 56
اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
Artinya: ”Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersholawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bersholawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.” (Q.S. Al Ahzab : 56)
Penulis: Amelia ZahrotussholiFakultas Sains dan Teknologi, Universitas Negeri Semarang
Daftar Pustaka:
Setyaningsih, Sri Isnaini dan Luluk Asekhatul H. 2022. Lebaran Maulid Tinjauan Bentuk dan Nuansa Pelaksanaan Tradisi Masyarakat Demak.. Semarang: Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Walisongo.
Sibaweh, Imam, Muhammad Aulia Taufiqi dan Mohammad Hisyam Yahya.2023. Peran Tradisi Maulid Nabi Muhammad Saw Terhadap Perilaku Keagamaan Masyarakat. Cirebon STAI Ma’had Ali Cirebon, Indonesia.
Masruri, Ulin Niam. 2018. Perayaan Maulid Nabi Dalam Pandangan KH Hasyim Asy’ari. Semarang: Universitas Islam Negeri Walisongo.